Purwokerto, 17 Maret 2023telah diselenggarakan Guest Lecture “Improving nutrition and physical fitness to enhance performance for atlet and non atlet” di Ballroom lantai 5 Gedung IAB Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FIkes dalam rangka internalisasi nasionalisme dan semangat belajar peserta Guest Lecture. Selanjutnya, sambutan Ketua Jurusan Ilmu Gizi FIkes Unsoed Ibu Indah Nuraeni, STP,MSc memantik semangat peserta terutama mahasiswa Gizi Olahraga dan Gizi Kebugaran dan Estetika untuk siap menimba ilmu pada kegiatan ini. Sambutan sekaligus pembukaan oleh Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed, Bapak Dr.sc.hum. Budi Aji, S.KM. M.Sc turut serta memotivasi peserta guest lecture untuk menyimak, memahami, dan berpikir kritis selama penyampaian materi oleh narasumber agar dapat berperan aktif dalam sesi diskusi.
Sesi kuliah tamu dimoderatori oleh Sekretaris Jurusan Ilmu Gizi, Ibu Hesti Permata Sari, S.Gz., M.Gizi. Pada sesi penyampaian materi, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS sebagai narasumber menyampaikan materi mengenai “Improving Nutrition and Physical Fitness to Enhance Performance for Athlete and Non-Athlete” dengan pembahasan seputar kebugaran fisik, kebugaran terkait kesehatan, kebugaran terkait keterampilan, dan pemenuhan gizi untuk meningatkan kebugaran fisik. Ketika seseorang memiliki kebugaran fisik yang baik, artinya seseorang tidak sedang berada pada kondisi sakit dan dapat melakukan aktivitas fisik tanpa mudah merasa lelah.
Kebugaran fisik (physical fitness) membutuhkan 4S yaitu stamina (stamina), strength (kekuatan), speed (kecepatan), dan suppleness (keluwesan). Kebugaran fisik terkait kesehatan berkaitan dengan komposisi tubuh, ketahanan kardiovaskulas, ketahanan otot, kekuatan otot dan kelenturan. Komposisi tubuh masing-masing atlet berbeda, salah satunya berkaitan dengan cabang olahraga atlet. Sedangkan, kebugaran fisik terkait keterampilan berkaitan dengan kelincahan (agility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kekuatan (power), kecepatan melakukan kegiatan (speed), kecepatan merespon (reaction time).
Faktor lain yang perlu diperhatikan terkait kebugaran fisik adalah pemenuhan gizi optimal individu, baik atlet maupun non-atlet. Pemenuhan gizi yang optimal bermanfaat mempertahankan maupun memperbaiki komposisi tubuh, mengurangi risiko depresi dan stress, merasa bugar dan nyaman, meningkatkan rasa percaya diri individu, kualitas tidur lebih baik, meningkatkan memori, lebih bertenaga, menjaga imunitas, menurunkan risiko berbagai penyakit serta meningkatkan harapan hidup lebih panjang. Aktivitas fisik yang baik dapat meningkatkan kebugaran fisik seseorang, mencegah penyakit dan keparahan penyakit dengan memperhatikan formula FITT yaitu frequency (frekuensi aktivitas fisik 3-5 kali per minggu atau sesuai anjuran), intensity (intensitas aktivitas fisik meningkat secara perlahan), time (durasi olahraga untuk pemanasan, olahraga inti, dan pendinginan), dan type (jenis olahraga). Adapun setiap melakukan aktivitas fisik perlu memperhatikan denyut jantung maksimal setiap melakukan kegiatan olahraga sesuai dengan usia atlet maupun individu. Prinsip lain dalam melakukan olahraga adalah melakukan olahraga dengan SMART (specific, measurable, attainable, realistic, and time).
Pada atlet, penatalaksanaan gizi dilakukan melalui 3 pendekatan yaitu Tier 1 (determinan yang berpengaruh pada perilaku makan atlet), Tier 2 (perilaku dan asupan makanan), dan Tier 3 (konsekuensi asupan makanan). Komposisi kebutuhan secara umum terdiri atas 45-65% karbohidrat, 10-35% protein dan 20-35% lemak. Atlet direkomendasikan pemberian karbohidrat selama 30 menit setelah aktivitas fisik, dan sebanyak 0,8 – 1,0 g/kgBB/jam selama 4 jam atau lebih untuk meningkatkan performa atlet dan meningkatkan kebutuhan atlet untuk perbaikan otot.
Setelah penyampaian materi, moderator memandu sesi diskusi dengan peserta. Salah satu diskusi adalah pertanyaan mengenai riwayat ibu salah satu peserta yang memiliki sakit sendi dan rekomendasi asupan zat gizi yang perlu ditingkatkan. Narasumber kemudian memberikan penjelasan bahwa vitamin D dan dan kalsium bermanfaat mempertahankan kesehatan tulang. Beberapa sumber yang bisa dikonsumsi adalah brokoli, kacang-kacangan serta susu (jika tidak memiliki intoleransi laktosa). Setelah sesi diskusi, kegiatan ditutup dengan penyataan simpulan oleh MC bahwa aktivitas fisik yang baik dan pemenuhan zat gizi optimal dapat meningkatkan kebugaran fisik seseorang serta menunjang performa pada atlet.
Oleh : SAW