Kombinasi Doa, Edukasi, Exercise Therapy, Hipnosis, Musik yang di-branding dengan kata “DOE EXHIS”, dapat m anjadi formula baru dalam manajemen perioperatif perawatan pasien jantung. Seperti diketahui, pembedahan jantung merupakan salah satu prosedur bedah yang sangat pelik dan tentu saja juga mempengaruhi pasien. Oleh karena itu kajian dan inovasi baru dalam perawatan pasien sangat dibutuhkan. Formula ini merupakan temuan doktor baru di jurusan keperawatan FIKES UNSOED, yang baru mempertahankan desertasinya pada tanggal 21 Juli 2021, minggu kemarin.
Dr. Sidik Awaludin, M.Kep., Ns., Sp.Kep. MB. Merupakan doktor baru dalam bidang Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Kekhususan Kardiovaskular di Jurusan Keperawatan FIKES Universitas Jenderal Soedirman. Dr. Sidik Awaludin merupakan doktor ke 108 yang lulus dari Prodi Doktor Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Gelar ini diraih dalam waktu 2 tahun, 11 bulan. Doktor Sidik Awaludin berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul: Pengaruh Model Intervensi Keperawatan Perioperatif Doa, Edukasi, Exercise Therapy, Hipnosis, Musik (DOE EXHIS) Berbasis Smartphone terhadap Nyeri, Kecemasan Dan Mobilisasi Dini Pasien Bedah Jantung Di RSJPD Harapan Kita Jakarta.
Hasil penelitian yang didapatkan dalam disertasinya yaitu pertama mampu menemukan model kombinasi 5 terapi keperawatan untuk mengatasi nyeri, kecemasan dan mobilisasi dini yang terjadi pada tahap perioperative bedah jantung, temuan kedua yaitu software aplikasi intervensi keperawatan perioperative bedah jantung berbasis clinical pathway yang hasil ini akan beliau kembangkan sampai menjadi bagian dari electronic medical record dalam pelayanan bedah jantung. Temuan yang ketiga yaitu menemukan model fit dalam meningkatkan mobilisasi dini pasien bedah jantung. Semoga hasil penelitian beliau dapat bermanfaat dalam pelayanan perioperative bedah jantung, memperkaya keilmuan keperawatan komplementer dan keperawatan perioperative bedah jantung.