Sebagai salah satu penyelenggara pendidikan profesi apoteker di Indonesia, prodi Profesi Apoteker di awal tahun 2020 ini mengadakan ujian seleksi mahasiswa baru. Jumlah pendaftar lebih dari 150 orang yang berasal dari Farmasi Unsoed dan berbagai perguran tinggi farmasi lain yang berasal dari pulau Jawa, pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ujian seleksi meliputi seleksi administrasi, ujian pengetahuan kefarmasian model CBT, dan ujian wawancara. Ujian CBT (computer-based test) dilangsungkan di Laboratorium Terpadu UNSOED yang dilaksanakan tanggal 28 Januari 2020. Selanjutnya, semua peserta diseleksi melalui tahapan wawancara tanggal 29 Januari 2020.
Seperti diketahui, jumlah penyelenggara profesi apoteker di Indonesia masih terbatas yaitu di bawah 50 institusi. Hal ini membuat seleksi semakin ketat karena banyak pelamar yang ingin melanjutkan program pendidikan di Farmasi UNSEOD. Saat ini, kebijakan baru dari pusat bahwa untuk menjadi Apoteker harus melewati ujian Kompetensi Apoteker (UKAI) dan ujian OSCE.
“Kemungkinan angkatan yang masuk awal tahun ini untuk ujian OSCE bersifat sumatif, yang artinya hasil ujian menentukan kelulusan. Ini berbeda dengan ujian OSCE angkatan sebelumnya yang masih bersifat formatif. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi kita untuk menyiapkan mahasiswa supaya lebih siap” jelas Hening Pratiwi, M.Sc., Apt, kepala Prodi Profesi Apoteker UNSOED.