Penyakit hipertensi bisa menyerang siapa saja, takterkecuali petani. Hasil penelitian tahun 2022 di Desa Linggasari Kecamatan Kembaran menunjukkan sebanyak 63% petani mengalami hipertensi. Perilaku beresiko petani antara lain merokok, konsumsi makanan yang kurang sehat (tinggi lemak, tinggi garam) dan kurang aktivitas fisik (olahraga) sebagai determinan hipertensi. Manajemen terpadu pengendalian hipertensi merupakan salah satu strategi penting dalam pengendalian hipertensi. Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat dengan ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Dwi Sarwani Sri Rejeki, SKM, M.Kes(Epid). Kegiatan Pengabdian Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani terkait pencegahan, pengendalian dan manajemennya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan sosialisasi, pendidikan kesehatan, pelatihan, pendampingan, revitalisasi Posyandu Lansia, peningkatan sarana prasarana, KIE (Komunikasi, Edukasi dan Informasi) dan kemitraan.
Pada tanggal 24 Juli 2023 dilakukan kegiatan sosialisasi dan Pendidikan Kesehatan mengenai Hipertensi pada petani. Model kegiatan berupa FGD dilanjutkan diskusi dan tanyajawab.
Selain itu juga dipaparkan mengenai manajemen diri jika seorang petani menderita hipertensi. Kegiatan berlangsung lancar dan menarik karena peserta aktif selama kegiatan.