Kamis, 7 Juli 2022 Jurusan Kesehatan Masyarakat UNSOED sukses menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Peran Komunikasi Sains Bagi Peningkatan Kesehatan Masyarakat”. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembang pesatnya digital dan ekosistem media sosial sebagai saluran komunikasi yang kuat dimana sebagian besar masyarakat mencari informasi tentang permasalahan kesehatan pada berbagai saluran berbasis digital dan interaktif seperti internet, media sosial dan platform berbagai konten sebagai sumber informasi utama mereka.
Komunikasi sains menggambarkan berbagai praktik yang mentransmisikan ide, metode, pengetahuan berdasarkan bukti ilmiah dan mengomunikasikan kepada audiens dengan cara efektif yang dapat diakses, dimengerti untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan. Komunikasi sains dapat berbagai bentuk dari dokumenter, buku, dan podcast hingga jurnalisme media massa dan pembicaraan public, media sosial, kartun, dan buletin telah menjadi bentuk komunikasi sains yang semakin populer. Oleh karena itu optimalisasi komunikasi sains kepada masyarakat sangat penting, membantu komunikator menentukan pendekatan untuk berkomunikasi efektif menyesuaikan dengan karakteristik audience untuk mencapai tujuan komunikasi sehingga sangat berpengaruh terhadap kebijakan kesehatan, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Kegiatan ini bertujuan untuk memahami sejauh mana peran komunikasi sains dalam peningkatan kesehatan masyarakat, memahami strategi komunikasi sains dalam peningkatan kesehatan masyarakat, mengenal berbagai bentuk media yang efektif dalam penyampaian komunikasi sains pada pengambil kebijakan maupun masyarakat luas
Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh 110 peserta dari civitas akademik Jurusan Kesehatan Masyarakat UNSOED, Kuliah Umum ini disampaikan langsung oleh Ilham Akhsanu Ridlo, S.KM., M.Kes, yang sedang menekuni bidang kebijakan kesehatan, komunikasi sains dan jurnalisme dan berstatus sebagai Mahasiswa Doktor di Ludwig-Maximilian-Universität Munchen, Jerman. Proyek riset yang sedang beliau kerjakan sebagai mahasiswa Doktor berkaitan dengan topik “An Alliance of Science Journalists and Scientists During The COVID-19 Pandemic”.
Pembicara yang merupakan Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya ini menyampaikan materinya dalam tiga bagian yaitu bagian pertama mengenai komunikasi sains, bagian kedua mengenai Komunikasi Sains & Kesehatan Masyarakat (Pembelajaran Pandemi COVID-19 di Era Media Sosial) dan Bagian ketiga mengenai Komunikasi Sains dan Sosial Media. Pada bagian pertama, beliau menjelaskan secara detail definisi dari komunikasi dan media, dan dilanjutkan dengan piramida komunikasi, pengertian komunikasi sains, actor dan tipe komunikasi sains. Selanjutnya beliau juga menyampaikan alasan pentingnya kegiatan komunikasi dimana menjadi komunikator yang baik pada umumnya akan membantu para ilmuwan untuk menjadi komunikator sains yang lebih baik untuk: 1) Membantu publik memahami sains sebagai bagian dari kehidupan nyata mereka, 2) Membantu pembuat kebijakan dan warga negara untuk membuat keputusan yang sesuai dengan bukti ilmiah (evidence/scientific-based policy), dan 3) Membantu dalam mengedukasi publik dan kritis terhadap ancaman/krisis lingkungan yang dihadapi planet kita untuk lebih membentuk arah keputusan politik dan kebijakan yang mendukung perbaikan lingkungan hidup.
Adapun di bagian 2, pembicara menjelaskan peran Esensial Komunikasi Sains di Masa Krisis Kesehatan (Pandemi) diantaranya mengkomunikasikan fakta dan melawan informasi yang menyesatkan, mengkomunikasikan risiko dimasa Krisis dan kondisi yang tidak terprediksi, edukasi publik untuk membentuk masyarakat yang ‘melek sains’ (temperamen ilmiah), meningkatkan kesadaran/motivasi untuk tindakan pencegahan COVID-19 (memakai masker, cuci tangan, mengurangi mobilitas non esensial) dan menekan angka infeksius dan tingkat keparahan coronavirus, dan advokasi kebijakan kesehatan kepada stakeholder (evidence-based policy). Selanjutnya di bagian ketiga, beliau memaparkan apa saja tips berkomunikasi sains di media social dan indicator kualitas komunikasi sains. Beliau menekankan bahwa penting menyesuaikan strategi komunikasi dengan kebiasaan publik sasaran dan penggunaan media sosial menurut mereka.
Acara selanjutnya adalah sesi diskusi dan Tanya jawab dengan dipandu langsung oleh moderator, Windri Lesmana Rubai, S.Gz, MPH. Antusias peserta sangat terlihat selama diskusi, dimana berbagai pertanyaan seputar komunikasi sains disampaikan oleh peserta kepada narasumber. Kegiatan selanjutnya ditutup dengan pemberian sertifikat kepada Narasumber dan foto bersama. Semoga kegiatan ini memberikan wawasan dan manfaat untuk semua civitas akademik Jurusan Kesehatan Masyarakat UNSOED.